Isi blog ini merupakan keseluruhan kumpulan tulisan, artikel, naskah drama, cerpen, dan lain-lain yang telah dipublikasikan dalam berbagai forum dan media.
Suku Akit di Pulau Rupat
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
Ini merupakan hasil penelitian terkait dengan kehidupan suku Akit di Pulau Rupat, Provinsi Riau. Buku ini rencana akan diterbitkan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dalam Seri monografi Komunitas Adat Nusantara.
shalom.. pak, saya Pdt.Sampe Waruwu yang sedang bertugas di pelayanan penginjilan di tengah masyarakat suku Akit di Pulau Rupat. saya tinggal di desa hutan panjang kec. rupat.bolehkah saya dapatkan buku bapak tentang suku akit di p.rupat? hal itu sangat penting dalam pelayanan saya.terima kasih atas perhatian dan bantuan bapak.
harap saya, Pdt.Sampe Waruwu 081361346663
Popular posts from this blog
MOMO RAS ERDUHAP Dk. Yulianus Liem Beng, S.Sn., M.Si. [1] Adi sinen mulihi uga perdalinen budayanta secara umum Indonesia enda, lit kecenderungen si mbelin kel kubas diskontinuitas, emekap budaya si la berlanjut, banci jadi pe ngadi entah bene, janah lanai ieteh generasi siberikutna. Hal sibagenda rupana pe kitik galangna tentu terjadi ka nge kubas kebudayaan Karo, sisadari entah la sisadari. Perubahen kebudayaan memang lanai terelakken, ras memang harus terjadi. Kegeluhen budaya memang leket ras manusiana e sendiri, adi kin e iperluken manusia, maka lit kecenderungen untuk mempertahankenca, janah adi lanai iperluken mungkin hanya cukup ikenang saja (?). Enda nuduhkenca maka kebudayaan sekaligus sada kontinuum ras diskontinuum, lit si lanai terpake janah lit si tetap denga ipake erkiteken siperluken. Emaka tuhu nge kai sini ikataken filsuf sejarah, maka nina sejarah emekap dialektik antara kontinuitas ras diskontinuitas, kompetisi antara konsolidasi ras transformasi, suksesi antara ord
Meskipun dalam waktu singkat, selama tiga hari bersama dengan tokoh-tokoh adat di Kutai Timur, banyak hal yang diperoleh terkait permasalahan masyarakat adat disana. Tokoh Adat Besar Dayak di Kutai Timur banyak menyampaikan persoalan-persoalan yang menjadi perhatian kita bersama. Kunjungan ke Sultan Kutai Kartanegara juga setidaknya dapat memahami kehidupan masyarakat disana yang masih mempertahankan tradisinya.
Pt. Julianus P Limbeng SCENE 1 Philips : (Kelihatan di atas panggung dua anak muda laki-laki dan perempuan sedang mabuk, tertidur, sang anak muda perlahan-lahan bangkit sambil memegang botol miras, berjalan.. duduk, merenung dan sesekali mengepal-ngepalkan tangannya, mimik mukanya kelihatan sedang banyak masalah yang sulit dipecahkan olehnya, dia minum dari botol). Siapakah diriku ini sebenarnya? Kenapa aku bisa jadi begini? Hingga aku tidak tahu siapakah aku sebenarnya.. Apakah Alkitab dapat membantu saya untuk mengenal siapa sebenarnya diriku? Darimana saya berasal? Dimana saya sekarang? Kemana akan saya pergi? Hahahaha... apa yang sungguh saya inginkan dalam hidup ini? Saban hari aku berfikir akan kematianku kelak.. Aku takut akan kematian.. sungguh aku takut mati? Pendeta dan Penetua bilang.. Tuhan mencintai kita.. Kalau memang benar Tuhan mencintai kita, mengapa ada kematian? Mengapa Dia biarkan manusia mati.. Aku takut mati... Oh... sungguh aku bingung.. Marry: (sang wanita bang
Comments
kirim salam buat warga rupat dimanapun berada
w asli orang rupat
pak, saya Pdt.Sampe Waruwu yang sedang bertugas di pelayanan penginjilan di tengah masyarakat suku Akit di Pulau Rupat. saya tinggal di desa hutan panjang kec. rupat.bolehkah saya dapatkan buku bapak tentang suku akit di p.rupat? hal itu sangat penting dalam pelayanan saya.terima kasih atas perhatian dan bantuan bapak.
harap saya,
Pdt.Sampe Waruwu
081361346663