Ose Karo kurang Populer

Makassar, Soramido

Pawai Budaya yang diselenggarakan terkait dengan acara Gelar Budaya Komunitas Adat di Makassar, Sulawesi Selatan 24 - 26 Juli 2007 yang lalu, ada sepasang muda-mudi di atas beca hias mengenakan uis Karo. Merasa tertarik dengan kedua muda-mudi tadi, usai pawai di Benteng Rotterdam, saya menemui mereka dan menanyakan dengan bahasa Karo, karena saya yakin mereka orang Karo. Tetapi mereka senyum saja dan geleng kepala. Kemudian saya bertanya tentang asal usul busana yang mereka kenakan. Sang perempuan menjawab bahwa busana yang ia kenakan berasal dari Nusa Tenggara Timur. Namun ikat kepala yang digunakan memang dari NTT, dan kain yang ia selendangkan berasal dari Karo. Setelah saya jelaskan ia mengaku tidak tahu.


Di acara ini juga diadakan pameran kebudayaan dari masing-masing masyarakat adat yang ada di Indonesia. Dari Sumatera Utara turut dipamerkan maket istana Sultan Serdang dan foto-foto tahun 1920-an tentang Perbapan Karo Hulu, Hilir dan beberapa daerah di Serdang yang dipamerkan oleh Group Sinar Budaya dibawah pimpinan Tengku Mira Rozana Sinar, anak dari Tuanku Tengku Lukman Sinar Baharsyah II, sejarawan Sumatera Utara, sekaligus sebagai Sultan Serdang.

Comments

Popular posts from this blog

Kutai Timur

Drama Natal