Posts

Showing posts from October, 2010

PENGARUH KEBUDAYAAN DAERAH

Julianus P Limbeng ***** Kalau kita berbicara tentang kebudayaan, dari segi konsep dan defenisi, telah banyak sekali para ahli memberikan konsep dan defenisi tentang kebudayaan itu sendiri dari berbagai pendekatan dan paradigma. Pendekatan yang dilakukan untuk mendefenisikan kebudayaan itu juga mengalami perubahan-perubahan defenisi sesuai dengan perkembangan paradigma ilmu budaya itu sendiri. Mulai dari pendekatan evolusionisme, positivisme, structural-fungsionalisme, pos-struktural, intrepretivisme, hingga era posmodernisme saat ini. Salah satu defenisi tentang kebudayaan yang telah umum digunakan di Indonesia adalah bersumber dari bapak Antropologi Indonesia, Koentjaraningrat. Ia membuat defenisi kebudayaan yang dikembangkan dari Kluckhon, yang mengatakan bahwa kebudayaan adalah “Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.” Demikian juga dengan Ralp Linton misalnya mengatakan bahwa “

Kebudayaan dan Perannya dalam Diplomasi

Image
Julianus P Limbeng Bangsa Indonesia yang sebelum membentuk dirinya sebagai satu bangsa dari negara kesatuan RI (dalam satu kesatuan wilayah dari Sabang sampai Merauke, satu kesatuan politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial budaya, dan satu kesatuan pertahanan keamanan) telah hidup berabad-abad lamanya dalam kesatuan-kesatuan/komunitas-komunitas yang lebih kecil di berbagai daerah dengan warisan budayanya yang beraneka ragam dan dengan pengalaman sejarahnya yang berbeda-beda pula. Dalam bahasa yang sederhana, kebudayaan dalam arti yang seluas-luasnya adalah keseluruhan yang kompleks yang di dalamnya terkandung sistem pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan lain-lain kemampuan serta kebiasaan yang diterima oleh masyarakat dalam rangka mempertahankan hidupnya di lingkungan di mana ia berada. Hal ini karena kebudayaan umat manusia mempunyai unsur-unsur yang bersifat universal (tujuh unsur kebudayaan) yang dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa-ban

Hari Aksara : Bahasa dan Aksara Karo

Julianus P Limbeng Tanggal 10 Oktober 2010 yang lalu, diperingati Hari Aksara Nasional yang ke-45, di Kalimantan Timur. Selain berkaitan dengan pengentasan buta aksara, masalah punahnya beberapa aksara dan bahasa yang pernah terdapat di Indonesia pun menjadi sebuah persoalan yang kini tengah dihadapi oleh bangsa yang lebih dari lima ratus suku bangsa ini. Persoalan itu, mungkin dapat menjadi antisipasi bagi bahasa dan aksara Karo yang hingga saat ini masih tetap eksis meskipun mengalami beberapa persoalan, khususnya masalah ke-aksaraan. Bahasa Karo relatif masih hidup dan terpelihara dengan baik karena masih dipergunakan dalam berbagai upacara adat, keagamaan, komunikasi, dan sastra-sastra Karo. Sementara dari sisi aksara, meskipun saya tidak tahu berapa persen jumlah yang pasti, saya yakin angkanya cukup kecil berapa jumlah orang Karo yang masih mengerti menulis dan membaca aksara Karo. Persoalan aksara dan bahasa memang menjadi sebuah persoalan akibat perkembangan teknologi, globalis