Posts

Showing posts from October, 2006

Drama Natal

NASKAH DRAMA SADA ANTARA DUA Lembaga pengkajian dan pengembangan kesenian karo Jl. Jati tengah xvi b-166 Perum bumi bekasi baru Bojong menteng bekasi 17117 Telp. (021) 82607875; e-mail : liembeng@yahoo.com Casting : Nd. Gorti : Ketua Moria Kuta Cibakut. Ia kalak situtus. Kai kenca kegiaten gereja enggo ia je. Perbulangenna pe sekalak Diaken. Nd. Tampah : Sekalak diberu balu-balu, anakna erlajar singuda-nguda dua. Pendahinna la tentu erkiteken kerina ertana enggo keri guna Nggalari utang judi perbulangenna. Ia pe sekalak si tutus. Tampah : Anak Nd. Tampah, sangana SMP denga. Maryati : Agi Si Tampah, ia sekolah SD denga, janah pintar sekolah. Nd. Gupak : Bibi Nande Tampah, nande perbulangenna Nd. Goran : Sekalak pernanden kalak bayak. Dilakina sekalak perbinaga. Janah pebunga-bungaken sen rusur dahinna, tapi aktif ka moria. Nd. Kurak : Sekalak pernanden g

Opera Pawang Ternalem

OPERA KARO KEDAI PENGGUAL Episode : PAWANG TERNALEM Yulianus Liem Beng , Penulis Naskah Para Pelaku : Ramli Barus, Pawang Ternalem Tio Fanta br Pinem, Beru Patimar Untung Purba, Datuk Rubia Gande Ronald Bangun, Perlanja Sira 1 Kornelius Meliala, Perlanja Sira 2 Seroja Tarigan, Bapa Beru Patimar Anita br Pinem, Nande Beru Patimar Rita br Tarigan, Teman beru Patimar Ginting Kelana, Juak-juak Bp. Beru Patimar Pemain Musik : Ramona Purba, Balobat, Surdam, Flute Jafar K Surbakty, Kibot Karo Junianto S Meliala, Gendang Indung Yulianus Liem Beng, Gdg Anak, Piano Electric Adil Tarigan, Gitar Ramona Lingga,Kulcapi Minson Ginting, Gung dan Penganak Penata Lagu dan Musik : Yulianus Liem Beng Sutradara : J. Terkelin Tarigan Yulianus Liem Beng Dimainkan oleh : Sanggar Kesenian Karo PARTITUR Scene 1 Backdrop : Hutan dan Rumah Adat Karo Opening : Lagu : Kuperlajangen Cipt. : F. La Mindo S Vocal : Tio Fanta Pinem Teridah ibas panggung Pawang Ternalem sang

Cerpen

S I - C A K A P - K E N Karya : Pt. Julianus P Limbeng “Iak, adi enggo me piga-piga kita si pulung, emeka sibenaken saja me rapatta enda. Ndapetti si pudin”’ nina Pa Nderkem, eme Ketua Runggun, erkiteken jam pe enggo jam pitu berngi. “Langa kap kita quorum Pertua ?”, nina Pa Leto, erkiteken langa setengah pe reh Pertua Diaken ibas Sidang Runggun. Amin gia enggo me rutin sidang runggun ilakoken, janah gelah resmi ibahan ka nge surat undangen, tapi bage-bagem biasana. Padahal ibas undangen e jelas kel ije itulis, pulung jam 18.00, janah lit pe tambahen ibas kurung (makan malam). Emaka nina Pa Nderkem : “Timai kari quorumna tah la kari quorum-quorum .. Sebab bulan si lewat pe labo kita quorum.” Emaka nina Pa Leto: “Adi bage benaken saja, tapi ula siban keputusen. Adi quorum kari e banci.” “Adi bage, sibuka dage rapatta enda (nuktuk meja telu kali). Jadi kerna notulen rapatta silewat banci bacaken sekretarista, entah lit perbaiken-perbaiken gelah sisyahken. Persilaken Sekretaris !!”, nina

Berkesenian (Karo) di Jakarta

BERKESENIAN (KARO) DI JAKARTA Yulianus P Limbeng.*) Tulisan Maja Saputra Bukit dalam Sibayak Post edisi November 2004 yang berjudul "Apresiasikan Seni Musik dan Tari Tradisional Karo sebagai Warisan Budaya" tersirat dibenak saya suatu keprihatinan akan kondisi kesenian Karo. Khususnya mengenai kondisi kesenian Karo (musik) yang berkaitan dengan kesenian tradisional. Jika lebih dipersempit lagi adalah jumlah musisi (sierjabaten). Meskipun penghitungan yang dilakukan belumlah seakurat mungkin, tetapi berdasarkan perhitungan kasar di seluruh wilayah Karo di Sumatera Utara sekarang ini terdapat 78 orang pemusik tradisional dengan catatan semuanya telah berumur 50 atau 60 tahun ke atas. Lima tahun yang lalu (2001) juga, ketika kami melakukan shooting di Jakarta dengan dua orang seniman Karo dari Medan untuk sebuah produk VCD, mereka juga menyebutkan kondisi kesenian Karo saat itu tidak jauh dari kondisi yang disebutkan oleh Bukit tersebut, bahkan mereka (-- Sorensen Tarigan dan Al

Cengkrama

Image

Senja Kefamenanu

Image

Houmonef

Image
Houmonef.. merupakan tiang bercabang tiga yang terdapat di depan Istana atau rumah adat NTT (Suku Dawan). Tiang ini merupakan tempat memberikan sesaji atau persembahan kepada Tuhan yang maha esa, yang disebut dengan UIS NENO. Tiga cabang tersebut merupakan perlambang tiang untuk Tuhan dan manusia... Dalam gambar ini masih kelihatan jagung dan kelapa tergantung. Namun pada acara-acara tertentu, persembahan biasanya binatang, seperti ayam dan babi.

Lopo

Image
Lopo , merupkan tempat pertemuan para pemuka adat Suku Dawan, TTU-NTT, sekaligus sebagai lumbung tempat menyimpan jagung di bagian atapnya. Lopo ini terbuat dari bahan kayu, dan atap terbuat dari alang-alang.....

Raja Berempat..

Image
Inilah raja dari Komunitas Adat Bikomi Maslete, di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Limbeng berkesempatan berpose dengan Raja ( Usif ), dengan Sife dan Takua di istana raja ( Sonaf ), pada bulan Januari 2006 lalu.